Listrik bencana Sumut terputus sejak banjir bandang dan longsor menghantam sejumlah kabupaten. Arus listrik padam total, jaringan telepon dan internet ikut lumpuh. Kondisi ini membuat akses informasi menjadi terbatas, sementara ribuan warga masih bertahan di pengungsian dan membutuhkan bantuan logistik setiap hari.

Dampak Listrik Bencana Sumut terhadap Warga Pengungsian
Padamnya aliran listrik membuat aktivitas warga di pengungsian berjalan serba darurat. Lampu penerangan minim, sehingga malam hari hanya mengandalkan genset kecil atau lampu darurat dari relawan. Sejumlah fasilitas kesehatan lapangan juga harus menghemat penggunaan alat medis karena pasokan daya sangat terbatas.
Selain itu, jaringan komunikasi seluler di beberapa titik nyaris tidak dapat digunakan. Warga kesulitan memberi kabar kepada keluarga yang berada di luar daerah. Petugas lapangan juga kesulitan mengirim laporan cepat ke posko utama, sehingga koordinasi distribusi bantuan menjadi kurang maksimal.
Bobby Nasution Desak PLN dan Telkom Percepat Perbaikan
Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden, Bobby Nasution, turun langsung meninjau kondisi di lokasi terdampak. Dalam pernyataannya, ia mendesak PLN dan Telkom untuk mempercepat pemulihan jaringan listrik dan komunikasi. Menurutnya, stabilnya dua layanan tersebut sangat menentukan kelancaran operasi kebencanaan di Sumatera Utara.
Bobby menekankan bahwa pemerintah daerah sudah membuka ruang koordinasi penuh dengan BUMN terkait. Ia meminta seluruh proses perbaikan diprioritaskan pada wilayah yang menjadi pusat pengungsian dan jalur distribusi logistik. Tanpa listrik dan sinyal, petugas lapangan akan bekerja seperti “jalan dalam gelap”.
Prioritas: Fasilitas Publik dan Pos Pengungsian
Bobby juga menyoroti pentingnya memastikan fasilitas publik seperti puskesmas, rumah sakit rujukan, dan posko logistik mendapatkan pasokan listrik lebih dulu. Di tempat-tempat tersebut terdapat pasien, ibu hamil, anak-anak, dan lansia yang membutuhkan pelayanan kesehatan berkelanjutan. Penerangan yang cukup juga membantu menjaga keamanan di area padat pengungsi.
Upaya Pemulihan dan Tantangan di Lapangan
PLN dan Telkom dikabarkan sudah mengerahkan tim teknis dengan membawa peralatan ke sejumlah titik kerusakan. Beberapa gardu listrik serta tiang jaringan disebut roboh akibat terjangan banjir dan longsor. Di sisi lain, akses menuju lokasi masih terkendala karena jembatan rusak dan banyak ruas jalan tertutup material lumpur serta batang pohon.
Tim gabungan BPBD, TNI, Polri, dan relawan membantu membuka jalur dengan alat berat agar kendaraan teknisi bisa masuk. Di beberapa daerah, perbaikan dilakukan dengan menggunakan genset besar sebagai solusi sementara. Langkah ini diharapkan bisa menyalakan kembali lampu di pemukiman dan posko pengungsian sambil menunggu jaringan utama selesai dibenahi.
Harapan Warga agar Listrik Bencana Sumut Segera Pulih
Warga yang terdampak bencana berharap proses perbaikan tidak memakan waktu lama. Mereka ingin segera kembali beraktivitas normal, mulai dari usaha kecil, sekolah, hingga ibadah yang selama ini terhenti. Kembalinya listrik dan jaringan komunikasi akan menjadi sinyal penting bahwa pemulihan di daerah bencana Sumut mulai berjalan.
Pemerintah pusat dan daerah diminta terus mengawasi realisasi komitmen PLN serta Telkom di lapangan. Dengan koordinasi yang baik dan dukungan semua pihak, pemulihan pascabencana diharapkan bisa berjalan lebih cepat, sehingga keselamatan dan kenyamanan warga dapat terjaga.
Berita sport Terupdate hanya di https://pafibelawankota.org












Leave a Reply