WEBSITE PAFI PUSAT

Pengurus Cabang Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Pemerintah Kota Belawan

Banjir Aceh Tamiang, Desa Hilang dan Akses Tertutup Kayu

Ilustrasi banjir Aceh Tamiang dengan desa terendam dan akses tertutup tumpukan kayu

Bencana banjir Aceh Tamiang kembali mengingatkan betapa rentannya wilayah tersebut terhadap curah hujan ekstrem. Hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari terakhir membuat aliran sungai meluap dan menyeret material kayu dari hulu. Sejumlah permukiman warga terendam, bahkan ada desa yang nyaris hilang tertutup lumpur dan serakan batang kayu. Akses menuju lokasi terdampak pun sempat lumpuh sehingga bantuan sulit menembus wilayah yang paling parah.

Ilustrasi banjir Aceh Tamiang dengan desa terendam dan akses tertutup tumpukan kayu

Banjir Aceh Tamiang Timbulkan Kerusakan Parah di Sejumlah Desa

Di beberapa kecamatan, air bah datang dengan cepat saat warga masih beristirahat malam hari. Warga hanya punya waktu singkat untuk menyelamatkan diri dan barang-barang penting. Banyak rumah rusak berat, perabot hanyut, dan lahan pertanian yang seharusnya siap panen berubah jadi hamparan lumpur cokelat.

Sejumlah fasilitas umum juga ikut terdampak, mulai dari sekolah, balai desa, hingga rumah ibadah. Di beberapa titik, aliran listrik sempat dipadamkan demi keselamatan, sementara jaringan komunikasi terganggu karena banyak tiang dan kabel rusak terbawa arus. Pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.

Desa yang Nyaris Hilang Akibat Terjangan Banjir

Salah satu desa di bantaran sungai menjadi sorotan karena kondisinya yang paling parah. Tumpukan kayu dan lumpur menutupi sebagian besar wilayah permukiman sehingga bentuk asli desa nyaris tak terlihat. Warga yang kembali siang hari hanya menemukan puing-puing rumah dan sisa barang yang tersangkut di antara batang-batang kayu.

Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerabat atau posko yang disiapkan pemerintah. Mereka mengaku masih syok karena kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian dalam waktu singkat. Meski begitu, warga tetap bersyukur karena tidak semua keluarga menjadi korban jiwa berkat proses evakuasi yang cepat.

Akses ke Lokasi Banjir Aceh Tamiang Tertutup Tumpukan Kayu

Salah satu kendala terbesar dalam penanganan banjir Aceh Tamiang adalah akses jalan yang tertutup tumpukan kayu besar. Material kayu yang diduga berasal dari hulu sungai menumpuk di jembatan dan jalan utama, membuat kendaraan tidak bisa melintas. Petugas gabungan harus menggunakan alat berat untuk memotong dan memindahkan batang-batang tersebut satu per satu.

Kondisi ini membuat penyaluran logistik menjadi terhambat. Tim penyelamat akhirnya mengupayakan jalur alternatif, termasuk dengan perahu karet menyusuri sungai untuk menjangkau warga yang terjebak. Beberapa bantuan darurat seperti makanan siap saji, selimut, dan perlengkapan bayi diprioritaskan untuk kelompok rentan.

Evakuasi Warga Terkendala Jalan dan Jembatan Putus

Selain tertutup kayu, ada pula jembatan yang rusak akibat terseret arus dan hantaman material banjir. Akibatnya, evakuasi warga harus dilakukan secara bertahap dan dengan pengawasan ketat. Petugas memperingatkan agar warga tidak memaksakan diri melintasi jembatan rusak karena berisiko roboh sewaktu-waktu.

Tim medis juga disiagakan di posko pengungsian untuk memantau kesehatan warga, terutama anak-anak dan lansia yang rentan terserang penyakit kulit dan gangguan pernapasan setelah terpapar air kotor dalam waktu lama. Penyemprotan disinfektan dan pembagian obat-obatan dasar mulai dilakukan untuk mencegah munculnya wabah.

Respons Pemerintah dan Harapan Warga Pasca Banjir

Pemerintah pusat dan daerah mengirim bantuan logistik, tenda darurat, serta personel tambahan untuk mempercepat proses penanganan. Badan penanggulangan bencana berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan relawan lokal untuk membersihkan tumpukan kayu, membuka akses jalan, dan mendata kerusakan rumah warga.

Warga berharap penanganan pasca bencana tidak berhenti pada bantuan darurat saja. Mereka menginginkan adanya langkah pencegahan jangka panjang, seperti penataan kembali kawasan rawan banjir, penghijauan daerah hulu, serta pengawasan aktivitas yang berpotensi merusak daerah resapan air.

Dukungan Relawan untuk Korban Banjir Aceh Tamiang

Di tengah situasi sulit, solidaritas masyarakat terlihat jelas. Berbagai komunitas dan relawan datang membawa bantuan dan ikut membantu membersihkan rumah warga. Dapur umum didirikan, anak-anak diajak bermain agar tidak terus-menerus memikirkan bencana, dan pendampingan psikososial dilakukan untuk mengurangi trauma.

Harapannya, dengan sinergi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat, pemulihan pasca banjir Aceh Tamiang dapat berjalan lebih cepat. Warga pun bisa kembali menata hidup, sementara upaya mitigasi diperkuat agar peristiwa serupa tidak lagi menimbulkan kerusakan sebesar ini di masa mendatang.

Berita sport Terupdate hanya di https://pafibelawankota.org

KEMENKES MEDAN

KEMENKES PAPUA

PAFI PUSAT ACEH

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *