Bantuan heli Taput menjadi sorotan publik setelah muncul video warga yang merekam paket bantuan berjatuhan dan pecah di lokasi bencana. Rekaman itu viral di media sosial dan memicu pertanyaan, mengapa bantuan untuk korban bencana justru dilempar dari udara, bukan dibagikan secara langsung. Menjawab polemik ini, Bupati Tapanuli Utara akhirnya memberikan penjelasan terbuka kepada masyarakat.
Bantuan Heli Taput Viral di Media Sosial
Dalam video yang beredar, terlihat kantong-kantong berisi bahan makanan dan kebutuhan pokok berserakan di tanah berlumpur. Sebagian bungkus tampak robek sehingga isi bantuan tercecer. Warga yang berada di sekitar lokasi merekam momen tersebut dan mengunggahnya ke berbagai platform, lengkap dengan komentar kecewa karena merasa bantuan tidak sampai dengan layak.
Bupati mengakui bahwa video itu benar terjadi di wilayahnya. Ia menegaskan, hari itu cuaca masih tidak stabil, jalur darat banyak yang terputus, dan tim di lapangan berpacu dengan waktu untuk menjangkau desa-desa terdampak. Karena itulah, opsi pengiriman bantuan lewat helikopter dipilih sebagai cara tercepat agar warga tidak kehabisan stok makanan.
Penjelasan Bupati soal Bantuan Heli Taput
Dalam konferensi pers, Bupati menjelaskan bahwa mekanisme bantuan heli Taput mengikuti arahan tim teknis dan pilot di lapangan. Menurutnya, helikopter tidak bisa mendarat di semua titik karena medan sempit dan berbahaya. Di beberapa lokasi, satu-satunya pilihan adalah menjatuhkan paket dari ketinggian tertentu agar pesawat tetap aman dan distribusi tidak terhambat.
Alasan Bantuan Dilempar dari Udara
Bupati memaparkan, paket sudah dikemas berlapis plastik tebal dan karung agar tidak mudah rusak. Namun, kontur tanah yang keras dan tak rata membuat sebagian bantuan tetap pecah saat menghantam permukaan. Ia mengaku menyesal melihat ada logistik yang tidak utuh lagi, tetapi menegaskan niat pemerintah daerah adalah memastikan warga segera mendapatkan suplai makanan, meski dengan segala keterbatasan di lapangan.
Evaluasi Penyaluran Bantuan Heli Taput ke Depan
Setelah polemik mencuat, pemerintah daerah menggelar evaluasi menyeluruh terkait penyaluran bantuan heli Taput. Bupati berjanji akan memperbaiki prosedur, mulai dari cara pengemasan hingga pemilihan titik penjatuhan agar risiko kerusakan paket bisa ditekan. Ia juga meminta masukan dari relawan, TNI–Polri, dan warga setempat untuk menemukan pola distribusi yang lebih aman dan manusiawi.
Respons Warga dan Pemerintah Pusat
Sejumlah warga mengaku memahami situasi darurat, tetapi berharap ke depan bantuan tidak lagi dilempar sembarangan. Mereka menginginkan ada koordinasi lebih rapi sehingga logistik bisa diterima dalam kondisi baik. Di sisi lain, pemerintah pusat mendorong daerah-daerah terdampak bencana, termasuk Taput, untuk memperkuat jalur evakuasi, gudang logistik, dan pelatihan tanggap darurat agar distribusi bantuan lebih profesional.
Penutupan
Bupati menegaskan, kritik masyarakat akan dijadikan bahan perbaikan, bukan sesuatu yang harus dihindari. Ia meminta warga tetap fokus pada pemulihan pascabencana, sementara pemerintah daerah berkomitmen mempercepat perbaikan infrastruktur dan menyalurkan bantuan lanjutan dengan cara yang lebih aman. Polemik bantuan heli Taput diharapkan menjadi pelajaran bersama agar penanganan bencana ke depan semakin tangguh dan berpihak pada korban.
Berita sport Terupdate hanya di https://pafibelawankota.org
Leave a Reply