WEBSITE PAFI PUSAT

Pengurus Cabang Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Pemerintah Kota Belawan

Kekerasan Sopir Taksi Online: Korban Dibuang di Depok

kekerasan sopir taksi online – ilustrasi perempuan duduk di tanah memeluk lutut dengan tas di samping, menggambarkan korban kekerasan seksual yang trauma

Tangerang/DepokKekerasan sopir taksi online kembali menyita perhatian publik. Seorang perempuan berinisial NG (30) melaporkan bahwa ia menjadi korban kekerasan seksual saat menggunakan layanan taksi online dari kawasan bandara menuju Depok. Bukan hanya mengalami pelecehan, ia juga diturunkan di lokasi yang jauh dari tujuan dan dibiarkan dalam kondisi trauma.

Kekerasan sopir taksi online ilustrasi mobil taksi berhenti di jalan gelap, perempuan korban berjalan menjauh sambil memeluk tas di Depok.

Kekerasan Sopir Taksi Online Bermula dari Perjalanan ke Bandara

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu dini hari. Korban awalnya memesan taksi online untuk pulang setelah aktivitasnya di bandara. Di awal perjalanan, semuanya terlihat normal. Namun, situasi berubah ketika mobil memasuki ruas tol dan pengemudi mulai keluar jalur dari rute di aplikasi.

Pelaku kemudian menepi dengan alasan ingin mencuci muka. Di lokasi yang sepi, ia diduga mengancam korban dengan benda yang menyerupai senjata dan memaksanya berpindah ke kursi depan. Saat berada dalam tekanan, korban tak bisa meminta bantuan. Setelah melakukan aksinya, pelaku tidak mengantar korban ke alamat tujuan, melainkan membawanya kembali ke arah Depok dan menurunkannya di dekat kawasan permukiman.

NG berhasil mencari pertolongan warga sekitar dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Laporan itu menjadi pintu masuk pengungkapan kasus kekerasan sopir taksi online ini.

Respons Polisi atas Kekerasan Sopir Taksi Online

Tim kepolisian dari wilayah Tangerang dan Depok bergerak cepat. Berdasarkan keterangan korban, data perjalanan di aplikasi, serta rekaman kamera pengawas, polisi menelusuri identitas kendaraan dan pengemudi. Pelat nomor yang digunakan ternyata tidak sesuai dengan data di aplikasi, sehingga petugas harus mencocokkan informasi dari beberapa sumber.

Tak lama kemudian, polisi menangkap seorang pria berinisial FG (49), yang diduga kuat sebagai sopir taksi online dalam kasus ini. Saat penangkapan di sebuah kontrakan di Depok, petugas juga menemukan barang bukti lain, termasuk diduga narkotika. Hasil tes urine menunjukkan pelaku positif menggunakan narkoba.

Pelaku mengakui perbuatannya dan kini dijerat pasal berlapis terkait kekerasan seksual, ancaman kekerasan, serta penyalahgunaan narkotika. Proses hukum masih berjalan, sementara korban mendapatkan pendampingan medis dan psikologis.

Imbauan Keamanan bagi Pengguna Taksi Online

Kasus ini menjadi pengingat bahwa pengguna layanan transportasi online perlu ekstra waspada. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:

  • Selalu cek kecocokan nama pengemudi, foto, dan nomor polisi kendaraan di aplikasi.

  • Kirimkan detail perjalanan ke keluarga atau teman melalui fitur bagikan trip.

  • Gunakan fitur darurat di aplikasi jika merasa tidak aman.

  • Hindari tertidur sendirian di mobil, terutama saat perjalanan malam hari.

  • Segera laporkan ke polisi dan pihak aplikasi jika mengalami atau menyaksikan kekerasan sopir taksi online.

Pemerintah dan perusahaan aplikasi juga didorong memperketat proses rekrutmen dan pemantauan pengemudi, termasuk pemeriksaan riwayat kriminal dan tes kesehatan berkala. Kolaborasi semua pihak diharapkan dapat mencegah kasus serupa terulang dan memberi rasa aman bagi masyarakat yang bergantung pada layanan transportasi online setiap hari.

Sebagai pembaca, jika kamu atau orang terdekat pernah mengalami kekerasan seksual, jangan ragu mencari bantuan ke lembaga pendamping korban atau melapor langsung ke kepolisian. Dukungan cepat bisa membantu proses pemulihan, sekaligus memperkuat upaya penegakan hukum.

Baca juga – Sopir Taksi Perkosa Penumpang, Ancam Pakai Pistol

KEMENKES MEDAN

KEMENKES PAPUA

PAFI PUSAT ACEH

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *