Gempa Sinabang Aceh menjadi perhatian publik setelah BMKG melaporkan getaran berkekuatan magnitudo 6,3 yang terjadi di wilayah Kabupaten Simeulue, Aceh. Peristiwa ini terjadi pada Kamis siang, 27 November 2025 sekitar pukul 11.56 WIB. Gempa tersebut dinyatakan tidak berpotensi tsunami, namun tetap menjadi perhatian masyarakat di sekitar lokasi.
Menurut laporan awal BMKG, pusat gempa berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer, sehingga getaran terasa cukup kuat di sejumlah titik. Meski begitu, hingga berita ini diterbitkan belum ada informasi mengenai kerusakan atau dampak lanjutan yang ditimbulkan.
Gempa Sinabang Aceh Informasi Awal dari BMKG
BMKG menyampaikan bahwa gempa tersebut berasal dari aktivitas tektonik di wilayah perairan sekitar Sinabang. Dalam unggahan resminya, BMKG menegaskan bahwa hasil analisis cepat menunjukkan gempa tidak menimbulkan ancaman tsunami.
“Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG melalui akun resminya di platform X.
Selain itu, BMKG menjelaskan bahwa informasi sementara dapat berubah mengikuti pembaruan data yang masuk. Sistem monitoring gempabumi nasional terus mengumpulkan data lanjutan untuk memastikan apakah ada aktivitas susulan yang perlu diantisipasi.
Gempa Sinabang AcehLokasi dan Kekuatan Guncangan
Guncangan gempa Sinabang Aceh dirasakan cukup kuat oleh sebagian warga di Simeulue. Kekuatan M 6,3 termasuk kategori gempa menengah hingga kuat, terutama dengan pusat gempa yang berada di kedalaman dangkal. Hal ini menyebabkan getaran bisa terasa lebih luas meski sumber gempa tidak terlalu dalam.
Namun, hingga saat ini BMKG belum merinci tingkat intensitas guncangan berdasarkan skala MMI (Modified Mercalli Intensity). Informasi tersebut biasanya dirilis setelah BMKG menerima laporan dari masyarakat dan sensor-sensor pendeteksi yang tersebar di berbagai wilayah.
Gempa Sinabang Aceh Potensi Dampak dan Pemantauan Lanjut
Walaupun tidak ada peringatan tsunami, masyarakat tetap disarankan untuk tetap tenang dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG. Gempa yang terjadi di kedalaman dangkal sering kali berpotensi menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang, tergantung kondisi bangunan dan jarak dari pusat gempa.
Pihak berwenang setempat juga masih menunggu laporan dari masyarakat mengenai kemungkinan kerusakan pada infrastruktur maupun fasilitas umum. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan bangunan.
BMKG: Informasi Dapat Berubah
BMKG menekankan bahwa informasi awal ini mengutamakan kecepatan dan dapat diperbarui apabila hasil pemodelan menunjukkan data tambahan. Proses verifikasi mendalam biasanya dilakukan dalam beberapa jam setelah kejadian untuk memastikan akurasi informasi gempa.
Masyarakat di sekitar Simeulue dan Sinabang diimbau untuk tetap waspada, namun tidak panik. BMKG juga mengingatkan agar warga tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak valid dan tetap mengacu pada sumber resmi.
Baca juga – Sidang Ammar Zoni PN Jakpus: Hakim Minta Hadir Langsung
Leave a Reply